Breaking News

Selasa, 21 Juni 2016

MOTOR BAKAR "KNALPOT"



TUGAS
MOTOR BAKAR

Ir. Heri Wardono, M.Sc.

Oleh :

Farid Nanda Syanur    (1215021037)
I Komang Suariandi    (1215021039)
Joel Aritonang             (1215021044)



















 
 










TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015


1.      Definisi Knalpot

Knalpot adalah bagian motor berbentuk pipa panjang yang berfungsi meredam bunyi letupan tempat saluran buangan gas dan sebagai saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Kata Knalpot di adopsi dari bahasa Belanda yang artinya saringan udara. Desain saluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil pembakaran mesin ke tempat yang aman bagi pengguna mesin. Gas hasil pembakaran umumnya panas, untuk itu saluran pembuangan harus tahan panas dan sangat cepat melepaskan panas. Saluran pembuangan tidak boleh melewati atau berdekatan dengan material yang mudah terbakar atau mudah rusak karena panas. Meskipun kelihatanya sederhana, tetapi sistem pembuangan cukup berpengaruh terhadap performa mesin.

Pada umumnya komponen dalam sistem pembuangan terdiri dari :
  1. Kepala Silinder, disini dimana pipa pembuangan dimulai kecuali pada mesin 2 langkah dimana saluran pembuangan ditempatkan dibagian bawah dinding silinder.
  2. Exhaust manifold atau Exhaust Header, dimana pipa dari beberapa ruang bakar/silinder bergabung.
  3. Catalytic Converter untuk menurunkan kadar gas beracun, CO, HC dan NOx
  4. Knalpot, pipa untuk mengalirkan gas hasil pembakaran
  5. Peredam Suara atau disebut juga Muffler , yang berfungsi untuk meredam suara. Pada sepeda motor, peredam bunyi ada didalam knalpot sedangkan pada mobil umunya terlihat dengan jelas berupa tabung sebelum ujung pipa pembuangan.
Selain itu ada opsional komponen berupa Turbocaharger , yang menggunakan tenaga/ energi yang masih tersisa untuk memutar turbin agar udara yang akan dimasukkan ke ruang bakar bertekanan sehingga mesin akan menghasilkan tenaga yang lebih besar.



2.      Sistem Kerja Knalpot

Sistem Kerja Knalpot adalah saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pada mesin pembakaran dalam. Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen, minimal terdiri dari satu pipa pembuangan.

Fungsi knalpot adalah untuk meredam Hasil ledakan di ruang bakar Ledakan pembakaran campuran bahan bakar dan udara berlangsung begitu cepat diruang bakar. Ledakan ini menimbulkan suara yang sangat bising. Untuk meredam suara tersebut /gas sisa hasil pembakaran yang keluar dari klep buang tidak langsung dilepas ke udara terbuka. Gas buang disalurkan terlebih dahulu ke dalam peredam suara atau muffler di dalam knalpot.
Inilah fungsi utama dari knalpot pada awalnya.

Berdasarkan perkembangan knalpot pada tahun 1950, knalpot dapat difungsikan sebagai penambah tenaga pada mesin (Engine 2 Tak). Pada saat itu tepatnya di Jerman ditemukan sistem Chamber (knalpot yang tengahnya gendut) yang sering kita lihat pada motor 2 tak (knalpot racing). Sistem Chamber ini adalah efek turbulensi yang dibuat optimal.

Gas buang sisa pembakaran yang berkecepatan dan bertekanan sangat tinggi pada header pipe (leher Knalpot) dibuang dan berkumpul di perut knalpot, akibatnya lebih dari sebagian akan kembali  ke header (efek turbulensi). Hal ini membuat tekanan lebih tinggi, menciptakan kompresi baru (yg lebih tinggi) sehingga tenaga mesin meningkat 30% menjadi 35 % (Engine 2 tak) dengan hitungan yang tepat. Hitungan gas buang ditentukan dengan satuan RE (Renold)
Satuan ini menentukan bentuk aliran Fluida terhadap gas buang. Jumlah gas buang lebih  dari 2300 RE disebut turbulen dan jumlah gas buang kurang dari 2300 RE disebut laminar.

Turbulen berbentuk gelombang sedangkan laminer berbentuk garis lurus. Fungsi turbulen (gelombang) yaitu membalikan sisa bahan bakar yang belum terbakar ke dalam ruang bakar sehingga pembakaran akan bertambah dan mampu meningkatkan daya dorong yang tinggi sehingga kecepatan motor bertambah. Perbandingan turbulensi pada mesin 4 tak dan mesin 2 tak yaitu pada mesin 2 tak pembakaranya tidak lebih bersih sehingga jika diturbulensi  materialnya lebih banyak dari pada mesin 4tak.

Tenaga mesin bisa naik antara 10%, 20% bahkan 30% hanya dengan memakai knalpot high performance yang dirancang khusus dengan tujuan meningkatkan performa secara optimal. Tetapi, ini tentu tanpa melanggar ketentuan polusi suara yang diizinkan yang dihitung dengan alat pengukur kebisingan. Knalpot dengan suara menyerupai sepeda motor balap yang sering dijual di pasaran memiliki harga yang murah dikarenakan polusi udara yang dihasilkan tidak melalui perhitungan. Dikhawatirkan untuk berbagai merek knalpot yang dibuat tanpa mengerti teknologinya performa tenaga mesin tidak akan meningkat dan dapat memperbesar desibel polusi suaranya (kebisingan suara).

Kebisingan dapat di atasi dengan silencer. Seharusnya kebisingan suara harus direset terlebih dahulu sebelum knalpot dipasarkan. Standard maksimum kebisingan suara pada knalpot yaitu 80 desibel ~ 90 desibel di Pabrik berdasarkan ISO 14001 atau ambang batas yg di ijinkan. Pada stationer dan RPM tinggi akan beda suaranya, yang pasti untuk mesin yang di gas (RPM tinggi) tidak mungkin dibawah 95desibel, sedangkan suara gesekan ban pada jalan tol saja sudah 95 desibel.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates