Breaking News

Selasa, 21 Juni 2016

MOTOR BAKAR "BUSI"



      A.    Definisi Busi

Busi (dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla, Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi.

      B.     Cara Kerja Busi

Mesin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin
Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi).

Busi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.
Setelah ini terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil. Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir mini.

Busi berasal dari bahasa Belanda yaitu (bougie). Busi adalah suatu komponen yang terdapat pada mesin kendaraan dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi ini akan menghasilkan bunga atau percikan api.  Percikan busi berupa percikan elektrik, percikan pada busiberasal dari elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam silinder. Hak paten busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla,Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang dianggap sebagai perancang busi. Berikut ini akan dijelaskan cara kerja busi.

Koil pengapian (ignition coil) menghasilkan arus listrik yang akan di teruskan ke  Busi. Tegangan listrik dari koil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di celah merupakan isolator, apabila semakin besar beda tegangan maka struktur gas di antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik dari pada gas yang ada, gas tersebut mengalami proses ionisasi(menguap) dan yang awalnya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor. Kemudian arus elektron dapat mengalir, dan suhu di celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 Kelvin. Suhu yang sangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil.

Nilai panas busi yaitu kemampuan mereadiasikan sejumlah panas oleh busi. Busi dingin adalah busi yang meradiasikan panas lebih banyak, sedangkan busi yang meradiasikan panas lebih sedikit disebut busi panas. Batas terendah dari busi adalah self cleaning temperatur yaitu pada suhu 450o C, sedangkan batas tertinggi adalah pre-ingnition temperature yaitu pada suhu 950o C. Busi dingin mempunyai ujung insulator yang lebih pendek, sedangkan busi panas mempunyai ujung insulator yang lebih panjang dan permukaan singgung dengan api cukup luas, sehingga jalur perambatan panas menjadi panjang dan radiasi panas menjadi kecil.

C.     Bagian bagian dari Busi






Keterangan gambar :
1.      Mur terminal busi
2.      Ulir terminal busi
3.      Barrier
4.      Isolasi
5.      Seal penghantar khusus
6.      Batang termina
7.      Bodi
8.      Gasket
9.      Isolator
10.  Elekktroda tengah
11.  Elektroda massa

Walaupun kontruksi dari busi itu sederhana tetapi kerja dari busi tersebut sangatlah berat, temperatur pada elektroda busi pada saat langkah pembakaran bisa mencapai suhu sekitar 2000 derajat celcius. Setelah temperatur tinggi kemudian temperatu turun drastis pada saat langkah hisap (bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder). Perubahan temperatur ini terjadi berulang-ulang kali setiap 1 siklus langkah usaha. Selain itu busi juga menerima tekanan yang tinggi terutama pada saat langkah pembakaran yang bisa mencapai 45 atm. Untuk itu busi dirancang dan dibuat dari bahan yang tahan panas yang sangat baik.

                  D.    Macam-Macam Busi

1.      Busi Standar (OEM)
Adalah busi standar bawaan pabrikan setiap kendaraan. Daya tahan sekitar 10.000-20.000 km. Berbahan nikel pada ujung elektrodanya dengan diameter elektroda rata-rata 2,5 cm.

2.      Busi Platinum
Busi jenis ini center elektrodenya terbuat dari platinum dan ujung elektroda terbuat dari nikel. Diameter center electrodenya sekitar 0,6 mm - 0,8 mm dengan daya tahan sekitar 30.000 km. Ujungnya mengerucut tajam membuat jenis busi ini mudah melepaskan elektron.

3.      Busi Resistor
Busi ini biasa di pakai pada motor yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar. Cirinya adalah kode busi ada huruf R (Resistor). Resistor 5 kilo ohm disisipkan ke tengah busi yang bertujuan memperlemah gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan oleh loncatan bunga api di busi yang dapat mempengaruhi kinerja ECM (electronic control module).

4.      Busi Iridium
Ujung elektroda terbuat dari nikel dan center electrodenya terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Daya tahan sekitar 50.000-70.000 km. Diameter center electrodenya sekitar 0,6 mm-0,8 mm.

5.      Busi Twin iridium
Merupakan pengembangan dari busi single iridium. Pada busi twin iridium ujung elektroda dan center electrodenya sama-sama terbuat dari bahan iridium sehingga membuat busi menjadi lebih tahan lama dan pengapian lebih baik. Daya tahan sekitar 100.000-200.000 km. Diameter sekitar 0,6 mm-0,8 mm.

6.      Busi Racing
Busi racing tidak sama dengan busi iridium / twin iridium. Diameter center electrodenya meruncing seperti jarum dan didesain untuk tahan terhadap kompresi tinggi serta temperatur mesin yang tinggi. Jangka waktu pemakaian relatif pendek sekitar 20.000 km dan digunakan untuk mesin-mesin kendaraan kompetisi.

7.      Busi Laser
Busi laser dikembangkan oleh ilmuwan NINS. Merupakan busi masa depan yang sedang dikembangkan untuk kelak menggantikan busi konvensional. Busi laser ini dikembangkan dari ceramic powder yang dipadatkan seukuran busi dan dipasang di silinder. Melalui serat optik laser ditembakkan ke ruang bakar dengan kecepatan 800 trilyun per detik dan bisa memancarkan laser dari 2 hingga 3 titik. Pemantik lasernya terbuat dari bahan yttrium-gallium dengan lebar 9 mm dan panjang 11 mm.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates